Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini memaksa banyak institusi untuk mengubah cara kerja mereka dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini. Salah satunya adalah pesantren yang juga terdampak pandemi ini. Namun, Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang tetap berhasil menjaga tradisi penerimaan santri baru mereka dengan memanfaatkan teknologi dan protokol kesehatan yang ketat.
Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang merupakan salah satu pesantren yang terkenal dengan program tahfidznya. Selain itu, pesantren ini juga memiliki program pendidikan yang terintegrasi dengan pengajaran Al-Quran. Setiap tahunnya, pesantren ini menerima santri baru yang ingin memperdalam pengetahuan tentang Islam.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, proses penerimaan santri baru harus disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ketat. Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang tidak ingin mengurangi kualitas pendidikan mereka atau bahkan menunda penerimaan santri baru, maka dari itu pesantren ini melakukan penyesuaian dalam proses penerimaan santri baru.
Proses penerimaan santri baru dilakukan secara online melalui pendaftaran yang dilakukan melalui website resmi pesantren. Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang juga melakukan seleksi melalui tes tulis dan tes lisan secara online. Tes lisan ini dilakukan melalui video conference dengan menggunakan aplikasi video call.
Setelah seleksi, para santri baru yang lulus seleksi diundang untuk mengikuti orientasi yang dilakukan secara daring. Dalam orientasi ini, para santri baru diberikan pemahaman tentang program pendidikan dan pengajaran Al-Quran di pesantren. Mereka juga diberikan informasi tentang tata tertib pesantren dan protokol kesehatan yang harus diikuti selama masa penerimaan.
Setelah orientasi, para santri baru diwajibkan untuk menjalani tes kesehatan sebelum memulai proses penerimaan. Tes kesehatan ini dilakukan di klinik atau rumah sakit yang telah bekerjasama dengan pesantren.
Meskipun proses penerimaan santri baru dilakukan secara online dan jarak jauh, Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pengajaran Al-Quran yang berkualitas. Para santri baru juga dijamin akan mendapatkan pengalaman yang berharga selama masa penerimaan meskipun dilakukan secara daring.
Dalam situasi yang tidak pasti seperti ini, Pesantren Tahfidz Hamasah Lembang menunjukkan bahwa mereka tetap dapat menjaga tradisi penerimaan santri baru mereka dengan memanfaatkan teknologi dan protokol kesehatan yang ketat. Ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah institusi dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah dan tetap mempertahankan kualitas pendidikan mereka.